Memasuki
dekade 1980, Apple menghadapi kompetisi dalam bisnis komputer pribadi. Salah
satu penantang besar adalah IBM, perusahaan ternama pertama di bidang komputer.
Komputer IBM yang menggunakan sistem operasi DOS yang dilisensi kepada IBM oleh
Microsoft meraih porsi yang besar dalam pangsa pasar komputer meja untuk
perusahaan besar yang tergolong masih muda. Beberapa perusahaan
yang lebih kecil menggunakan Apple II, tetapi Apple merasa perlu mengeluarkan
model baru yang lebih maju untuk bersaing di bidang komputer meja bagi
perusahaan besar. Maka, para perancang Apple III dipaksa untuk mengikuti
keinginan Steve Jobs yang terlalu tinggi dan mustahil untuk dipenuhi. Salah
satu diantaranya adalah menghilangkan kipas pendingin - yang, katanya, menurut
Steve Jobs tidak elegan. Mesin baru tersebut kemudian sangat sering mengalami
overheating dan sebagian model awalnya harus ditarik dari pasaran. Apple III
tergolong sangat mahal walaupun Apple berusaha mengeluarkan versi yang
diperbaiki di tahun 1983 yang juga gagal di pasaran. Sementara,
beberapa grup di dalam Apple juga berusaha mengembangkan jenis komputer pribadi
baru, dengan teknologi maju seperti antarmuka pengguna grafis, mouse, object-oriented
programming dan kemampuan menggunakan network. Orang-orang tersebut, termasuk
Jef Raskin dan Bill Atkinson mencoba meyakinkan Steve Jobs untuk memberikan
dukungan sepenuhnya dalam mengembangkan ide mereka.
Hanya setelah
mereka membawa Steve Jobs untuk melihat teknologi yang dikembangkan di Xerox
PARC dalam komputer Alto pada bulan Desember 1979 maka yakinlah Steve Jobs
bahwa masa depan akan menghadirkan komputer yang grafik-intensif, icon-friendly
dan didukung baik oleh tim Apple Macintosh ataupun Apple Lisa walaupun mereka
adalah saingan satu sama lainnya. Walaupun ide tersebut mengundang
ketidak-setujuan ahli riset dari PARC, banyak yang akhirnya bekerja untuk Apple
seperti Larry Tesler, Xerox mengijinkan insinyur dari Apple untuk mengunjungi
fasilitas PARC dengan perjanjian bahwa Apple akan menjual satu juta saham
mereka sebelum perusahaan tersebut go-public (total harga saat itu berkisar
AS$18 juta). Apple Lisa dilepas pada bulan January 1983 dengan harga AS$
10.000. Sekali lagi, Apple mengenalkan produk yang tergolong sangat maju pada
saat itu, tetapi terlalu mahal (kesalahan ini akan terus diulang Apple selama
beberapa tahun kedepan), dan sekali lagi Apple gagal meraih pasaran yang
tersedia. Apple Lisa kemudian diberhentikan pada tahun 1986.
Macintosh Proyek Lisa dilepas dari kendali Steve Jobs saat masih
separuh jadi. Steve Jobs kemudian mengalihkan perhatiannya kepada proyek
Macintosh, yang pada awalnya dianggap sebagai sejenis Lisa yang lebih murah.
Apple Macintosh diluncurkan pada tahun 1984 dengan iklan televisi berjudul 1984
yang didasarkan dari novel karya George Orwell yang juga diberi nama 1984,
dengan pernyataan, "On January 24, Apple Computer will introduce
Macintosh. And you'll see why 1984 won't be like '1984'" — maksud dari
kata-kata tersebut adalah Macintosh yang baru akan membebaskan komputer dan
informasi dari kekangan perusahaan besar dan technocrats. Apple juga membuahkan
konsep pewarta Apple (Apple evangelist) yang dipelopori oleh karyawan Apple
bernama Guy Kawasaki.
Walaupun ada kekhawatiran mengenai kurangnya
piranti lunak yang tersedia, layar hitam putih dan arkitekturnya yang terutup,
merek Macintosh pada akhirnya menjadi produk yang berhasil bagi Apple bahkan
sampai hari ini. Banyak yang merasa bahwa kesuksesan itu seharusnya jauh lebih
besar dari kenyataannya. Ketika Bill Gates, pendiri dan sekarang pemimpin
Microsoft, mengunjungi kantor besar Apple di Cupertino, Steve Jobs menunjukkan
sebuah prototipe dari antarmuka pengguna grafis untuk Macintosh. Pada tahun
1985 Microsoft meluncurkan Windows, antarmuka pengguna grafis buatan mereka
sendiri untuk komputer IBM.
Pada saat itu sistem komputer IBM sudah di-reverse
engineered dan banyak perusahaan juga membuat komputer yang kompatibel dengan
IBM. Walaupun Apple memberi lisensi untuk beberapa produk lainnya, mereka tidak
pernah memberikan ijin perusahaan lain untuk membuat komputer yang kompatibel
dengan Macintosh sehingga Microsoft bisa mendominasi pangsa pasar yang ada.
Pada saat itu, Apple sadar bahwa mereka sudah terlambat untuk
merebut kembali kekuasaan pasar yang pernah mereka miliki. Komputer Macintosh
kompatibel yang dijual di tahun 1990an pun hanya meraih kesuksesan yang kecil.
Walaupun Windows versi pertama sangat ketinggalan jaman dibanding Macintosh,
Piranti lunak tersebut dan komputer yang kompatibel dengan Windows bisa dibeli
dengan harga yang jauh lebih murah dibanding sebuah Macintosh. Ditambah lagi,
perbaikan yang dilakukan Micrsoft secara cepat mengejar ketinggalan mereka.
Sekaligus juga karena keterbukaan yang dimiliki oleh komputer yang kompatibel
dengan IBM menyebabkan lebih banyak piranti lunak tersedia untuk Windows
dibanding Macintosh. Microsoft dan Windows dikemudian hari akan
menjadi cerita sukses yang paling fenomenal di abad keduapuluh dan Apple tidak
akan meraih kembali gelarnya sebagai pembuat komputer pribadi nomor satu di
dunia.
0 komentar:
Posting Komentar